Sektor properti beberapa tahun belakangan diketahui terpuruk cukup parah. Beberapa valuasi terkait tanah dan bangunan di beberapa lokasi terlihat harus rela untuk terkoreksi cukup dalam. Baik pasar primary maupun secondary semua terkena dampak yang sama. Dari hasil pengamatan lapangan, product primary banyak yang harus menggunakan promo discount ataupun reward hingga senilai 15% sedangan untuk pasar secondary gap negosiasi bahkan bisa mencapai 25% dari harga jual. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk mendongkrak penjualan properti.
Tetapi ada yang luar biasa dan seolah tidak terdampak krisis di salah satu kota provinsi Banten, yaitu Kota Maja. Digadang-gadang oleh pemerintah sebagai salah satu dari 10 Kota Mandiri Baru yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, ternyata tetap bergairah pada sektor propertinya. Citra Maja Raya, perumahan raksasa 2000 Ha, perumahan besutan developer Ciputra ini menjadi salah satu lokomotif penggerak sektor properti di wilayah kota Maja.
Tercatat hingga Agustus 2018, Citra Maja Raya sudah membukukan penjualan lebih dari 13.000 unit dengan rekor penjualan tercepat 7000 unit dalam 11 hari. Belum lagi developer-developer disekitar akses kereta Stasiun Maja, juga menikmati penjualan yang baik. Kunci kesuksesan Citra Maja Raya yang fenomenal adalah kampanye massive yang dilakukan oleh pihak developer dan juga support yang baik bagi para sales forcenya. Yandi, marketing dari Ben Hokk Property yang masuk menjadi 8 besar penjualan tertinggi Citra Maja Raya mengutarakan,”Magnet kota Maja terdapat pada future development-nya, sedangkan harga yang terjangkau disertai berbagai promo yang menarik dari pihak developer adalah hal yang hampir mustahil di tolak oleh customer apabila disampaikan dengan benar.” Fenomena booming-nya pasar properti di Kota Maja, menunjukan bahwa dengan strategi yang tepat dalam membaca keadaan dan opportunity, ternyata masih bisa menghasilkan keuntungan yang baik di sektor properti. Bahkan bukan tidak mungkin dengan cepatnya penjualan perumahan-perumahan di sekitar kota Maja, Kota Maja Modern yang mandiri dapat terwujud hanya dalam hitungan 3 – 4 tahun kedepan.
Sektor properti beberapa tahun belakangan diketahui terpuruk cukup parah. Beberapa valuasi terkait tanah dan bangunan di beberapa lokasi terlihat harus rela untuk terkoreksi cukup dalam. Baik pasar primary maupun secondary semua terkena dampak yang sama. Dari hasil pengamatan lapangan, product primary banyak yang harus menggunakan promo discount ataupun reward hingga senilai 15% sedangan untuk pasar secondary gap negosiasi bahkan bisa mencapai 25% dari harga jual. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk mendongkrak penjualan properti.
Tetapi ada yang luar biasa dan seolah tidak terdampak krisis di salah satu kota provinsi Banten, yaitu Kota Maja. Digadang-gadang oleh pemerintah sebagai salah satu dari 10 Kota Mandiri Baru yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, ternyata tetap bergairah pada sektor propertinya. Citra Maja Raya, perumahan raksasa 2000 Ha, perumahan besutan developer Ciputra ini menjadi salah satu lokomotif penggerak sektor properti di wilayah kota Maja.
Tercatat hingga Agustus 2018, Citra Maja Raya sudah membukukan penjualan lebih dari 13.000 unit dengan rekor penjualan tercepat 7000 unit dalam 11 hari. Belum lagi developer-developer disekitar akses kereta Stasiun Maja, juga menikmati penjualan yang baik. Kunci kesuksesan Citra Maja Raya yang fenomenal adalah kampanye massive yang dilakukan oleh pihak developer dan juga support yang baik bagi para sales forcenya. Yandi, marketing dari Ben Hokk Property yang masuk menjadi 8 besar penjualan tertinggi Citra Maja Raya mengutarakan,”Magnet kota Maja terdapat pada future development-nya, sedangkan harga yang terjangkau disertai berbagai promo yang menarik dari pihak developer adalah hal yang hampir mustahil di tolak oleh customer apabila disampaikan dengan benar.” Fenomena booming-nya pasar properti di Kota Maja, menunjukan bahwa dengan strategi yang tepat dalam membaca keadaan dan opportunity, ternyata masih bisa menghasilkan keuntungan yang baik di sektor properti. Bahkan bukan tidak mungkin dengan cepatnya penjualan perumahan-perumahan di sekitar kota Maja, Kota Maja Modern yang mandiri dapat terwujud hanya dalam hitungan 3 – 4 tahun kedepan.