Senin, 9 Januari 2017
Koridor Ciledug – Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang lalu lintasnya cukup macet diprediksi akan berkurang kepadatannya. Hal ini terkait dengan adanya jalan layang Transjakarta koridor XII rute Ciledug-Tendean (9,3 km) yang akan beroperasi pada Juni 2017. Menurut Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, pembangunannya akan selesai pada Februari 2017 dan akan diujicoba (trial) beberapa bulan berikutnya.
“Setelah serah terima setidaknya akan trial selama 2 bulan. Proyek ini bisa diselesaikan relatif cepat dan paling reasonable operasionalnya bulan Juni mendatang,” ujar Budi saat meninjau jalan layang busway ini di Jakarta, Jumat (6/1). Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal menambahkan, saat ini progres pembangunannya sudah 97 persen dan tinggal menyelesaikan pengaspalan di beberapa ruas selain pemasangan marka. “Pekerjaan ini dibarengi dengan pengembalian kondisi jalan raya di bawahnya. Kami juga akan menggandeng pengembang untuk menyediakan aksesibilitas yang mudah,” katanya.
Untuk meningkatkan pelayanan armada Transjakarta tahun ini akan ditambah 2.000 unit bus. Dengan penambahan ini jumlah armada bus Transjakarta akan mencapai 3.300 unit. Pengadaan bus baru akan dimulai bulan Maret mendatang dengan anggaran sebesar Rp750 miliar. “Dananya masih kurang makanya kami akan mencari skema lain untuk menadapatkan modal tambahannya dengan pinjaman dari bank. Pengadaan tahap pertama akan datang pada bulan Maret sebanyak 300 bus jenis low entry,” imbuh Budi.
Senin, 9 Januari 2017
Koridor Ciledug – Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang lalu lintasnya cukup macet diprediksi akan berkurang kepadatannya. Hal ini terkait dengan adanya jalan layang Transjakarta koridor XII rute Ciledug-Tendean (9,3 km) yang akan beroperasi pada Juni 2017. Menurut Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, pembangunannya akan selesai pada Februari 2017 dan akan diujicoba (trial) beberapa bulan berikutnya.
“Setelah serah terima setidaknya akan trial selama 2 bulan. Proyek ini bisa diselesaikan relatif cepat dan paling reasonable operasionalnya bulan Juni mendatang,” ujar Budi saat meninjau jalan layang busway ini di Jakarta, Jumat (6/1). Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal menambahkan, saat ini progres pembangunannya sudah 97 persen dan tinggal menyelesaikan pengaspalan di beberapa ruas selain pemasangan marka. “Pekerjaan ini dibarengi dengan pengembalian kondisi jalan raya di bawahnya. Kami juga akan menggandeng pengembang untuk menyediakan aksesibilitas yang mudah,” katanya.
Untuk meningkatkan pelayanan armada Transjakarta tahun ini akan ditambah 2.000 unit bus. Dengan penambahan ini jumlah armada bus Transjakarta akan mencapai 3.300 unit. Pengadaan bus baru akan dimulai bulan Maret mendatang dengan anggaran sebesar Rp750 miliar. “Dananya masih kurang makanya kami akan mencari skema lain untuk menadapatkan modal tambahannya dengan pinjaman dari bank. Pengadaan tahap pertama akan datang pada bulan Maret sebanyak 300 bus jenis low entry,” imbuh Budi.