Senin, 9 Januari 2017
Meski belum selesai pembangunannya, tiga ruas jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Semarang bisa difungsionalkan atau dilalui pemudik pada Lebaran 2017, tepatnya Juni mendatang. Ketiga ruas jalan tol yang masuk dalam jaringan Tol Trans Jawa tersebut yakni tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Sumber Mitra Jaya sepakat untuk menjaga ritme pekerjaan agar bisa selesai tepat waktu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, ketiga tol tersebut dapat mengurangi kemacetan arus mudik lebaran tahun ini.
"Kunjungan kali ini tujuannya untuk meyakinkan mudik 2017 akan bisa tembus tidak hanya sampai ke Pemalang tapi akan bisa sampai ke Ngaliyan, Semarang," ujar Basuki usai melakukan kunjungan ke ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Sabtu (7/1/2017).
Walaupun dikatakan fungsional, tutur Basuki, namun jalan tersebut sudah dilapisi beton. Secara keseluruhan, berdasarkan aspek prasarana, mudik tahun ini diklaim bisa lebih baik dari tahun lalu. Dengan fungsionalnya Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta sampai Semarang, alternatif untuk rekayasa lalu lintas semakin banyak.
"Kalau nanti di Ngaliyan itu berfungsi arus dapat terpecah di Brebes, untuk langsung menuju Purwokerto," sebut Basuki. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini progres konstruksi pembangunan ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 sudah mencapai 57,25 persen dan pembebasan lahannya 98 persen.
Jalan tersebut ditargetkan rampung keseluruhan pada Desember 2017, namun diharapkan secara fungsional dapat dilalui pada arus mudik tahun ini. Seperti diketahui jalan tol Pejagan-Pemalang dirancang sepanjang 57,5 kilometer dan terdiri dari 4 seksi. Untuk seksi 1 dan 2 hingga keluar Brebes Timur telah dioperasikan pada Juni 2016 lalu.
Sedangkan untuk ruas Tol Pemalang-Batang memiliki panjang 39 kilometer, meskipun memiliki target beroperasi Desember 2018, Basuki juga menargetkan dapat fungsional pada musim mudik kali ini. "Jalan Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 kilometer, ada beberapa kilometer yang kualitas tanahnya sulit, istilahnya soft soil, sehingga perlu treatment. Kami sudah disepakati dilakukan dengan metode vacuum," tambah Basuki.
Ia juga mengatakan, pada akhir Januari nanti penanganan vacuum tersebut akan diperiksa kembali perkembangannya apakah bisa selesai atau tidak. Apabila tidak selesai, akan dicari solusi lainnya sehingga saat musim mudik 2017 tetap dapat berfungsi. Saat ini progres konstruksi ruas Tol Pemalang-Batang mencapai 6,63 persen dan pembebasan lahan 80,80 persen. Sedangkan ruas Tol Batang-Semarang yang mulai dibangun pada April 2016, di beberapa lokasi sudah dapat dilalui.
Dengan demikian, meski ditargetkan baru akan beroperasi pada Desember 2018, namun pada arus mudik tahun ini sudah fungsional dan dapat dilalui. Ruas yang memiliki panjang 75 kilometer tersebut, terdiri dari 5 seksi. Progres konstruksinya telah mencapai 10,95 persen dan pembebasan lahan mencapai 65,15 persen.
Senin, 9 Januari 2017
Meski belum selesai pembangunannya, tiga ruas jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Semarang bisa difungsionalkan atau dilalui pemudik pada Lebaran 2017, tepatnya Juni mendatang. Ketiga ruas jalan tol yang masuk dalam jaringan Tol Trans Jawa tersebut yakni tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Sumber Mitra Jaya sepakat untuk menjaga ritme pekerjaan agar bisa selesai tepat waktu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, ketiga tol tersebut dapat mengurangi kemacetan arus mudik lebaran tahun ini.
"Kunjungan kali ini tujuannya untuk meyakinkan mudik 2017 akan bisa tembus tidak hanya sampai ke Pemalang tapi akan bisa sampai ke Ngaliyan, Semarang," ujar Basuki usai melakukan kunjungan ke ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Sabtu (7/1/2017).
Walaupun dikatakan fungsional, tutur Basuki, namun jalan tersebut sudah dilapisi beton. Secara keseluruhan, berdasarkan aspek prasarana, mudik tahun ini diklaim bisa lebih baik dari tahun lalu. Dengan fungsionalnya Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta sampai Semarang, alternatif untuk rekayasa lalu lintas semakin banyak.
"Kalau nanti di Ngaliyan itu berfungsi arus dapat terpecah di Brebes, untuk langsung menuju Purwokerto," sebut Basuki. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini progres konstruksi pembangunan ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 sudah mencapai 57,25 persen dan pembebasan lahannya 98 persen.
Jalan tersebut ditargetkan rampung keseluruhan pada Desember 2017, namun diharapkan secara fungsional dapat dilalui pada arus mudik tahun ini. Seperti diketahui jalan tol Pejagan-Pemalang dirancang sepanjang 57,5 kilometer dan terdiri dari 4 seksi. Untuk seksi 1 dan 2 hingga keluar Brebes Timur telah dioperasikan pada Juni 2016 lalu.
Sedangkan untuk ruas Tol Pemalang-Batang memiliki panjang 39 kilometer, meskipun memiliki target beroperasi Desember 2018, Basuki juga menargetkan dapat fungsional pada musim mudik kali ini. "Jalan Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 kilometer, ada beberapa kilometer yang kualitas tanahnya sulit, istilahnya soft soil, sehingga perlu treatment. Kami sudah disepakati dilakukan dengan metode vacuum," tambah Basuki.
Ia juga mengatakan, pada akhir Januari nanti penanganan vacuum tersebut akan diperiksa kembali perkembangannya apakah bisa selesai atau tidak. Apabila tidak selesai, akan dicari solusi lainnya sehingga saat musim mudik 2017 tetap dapat berfungsi. Saat ini progres konstruksi ruas Tol Pemalang-Batang mencapai 6,63 persen dan pembebasan lahan 80,80 persen. Sedangkan ruas Tol Batang-Semarang yang mulai dibangun pada April 2016, di beberapa lokasi sudah dapat dilalui.
Dengan demikian, meski ditargetkan baru akan beroperasi pada Desember 2018, namun pada arus mudik tahun ini sudah fungsional dan dapat dilalui. Ruas yang memiliki panjang 75 kilometer tersebut, terdiri dari 5 seksi. Progres konstruksinya telah mencapai 10,95 persen dan pembebasan lahan mencapai 65,15 persen.